Jumat, 15 April 2011

Sabtu, 16 April 2011

KT Lahat Gandeng PT BMIC

 * Kembangkan Potensi Wisata

Foto: Bernard/LAPOS
 TEMU: Pengurus Karang Taruna Kabupaten Lahat memberikan penjelasan kepada pihak PT BMIC, perihal rencana pengembangan potensi aset wisata yang ada di Kecamatan Merapi Selatan dan Barat, Kamis (14/4).

LAPOS, Kota Raya - Sebanyak 11 kepala desa (kades) tergabung di Kecamatan Merapi Selatan dan Barat serta pengurus Karang Taruna Kabupaten Lahat melakukan anjangsana ke PT Bunga Mas Internasional Company (PT BMIC), guna membahas dalam pengembangan potensi aset wisata yang ada di dua kecamatan tersebut.
    Ketua Karang Taruna Kabupaten Lahat Sanderson STPP mengatakan, anjangsana pengurus KT dan kades, tidak lain agar mereka mengetahui bahwasanya perusahan yang bergerak di bidang pengeboran minyak ini, bersungguh-sungguh dalam menggali potensi terkandung di alam Bumi Seganti Setungguan, terutama sekali potensi aset wisata.
    “Di Kabupaten Lahat sendiri, sebenarnya banyak potensi wisata yang ada, akan tetapi dengan keterbatasan dana, maka solusi yang tepat adalah, bekerjasama atau menggaet pihak ketiga, dalam hal ini PT BMIC,” katanya, Kamis (14/4).
    Disamping itu, dengan pertemuan ini, tentunya daerah memiliki objek wisata seperti air terjun maupun batuan peninggalan dahulu, dapat dikembangkan dan dikelola dengan baik, sehingga tentunya akan tumbuh roda perekonomian di kawasan itu.
    “Hal ini diperlukan sosialisasi kepada masyarakat di dua kecamatan tersebut, agar ketika dimulai pengembangannya, warga sekitar dapat ikut serta, dan juga pada akhirnya secara bersama-sama mengelolanya, dengan sasaran wisatawan baik dalam negeri bahkan  luar negeri dapat memanfaatkannya,” imbuh Sanderson kepada Lapos.
    Sanderson menambahkan, bagi desa yang memang tidak memiliki potensi objek wisata tersebut, tetap akan dilibatkan, dengan cara membantu areal yang ada, mungkin nantinya dapat menjajakan dagangan dan menawarkan kepada pelancong ingin mengenal dekat Kabupaten Lahat berikut sejarahnya.
    “Selain, air terjun tentunya Bukit Serelo menjadi andalan Lahat dapat dioptimalkan sebaik mungkin, sehingga tidak menutup kemungkinan pendapatan asli daerah (PAD) akan meningkat dengan sendirinya,” jelasnya lugas.
    Sementara itu, Manager Operasional PT BMIC Teguh Imanto menuturkan, pihaknya sangat merespon positif sekali dengan ide yang dicanangkan Karang Taruna ini. Hal ini juga datang dari kepala daerah, agar tidak hanya mengambil sumber daya alam (SDA) semata, melainkan melihat potensial lainnya, misalnya daerah wisata.
    “Saya lihat di Kabupaten Lahat sendiri, banyak sekali daerah yang memiliki potensi wisata yang baik dan memang membutuhkan sentuhan dari pihak ketiga, agar dapat mendatangkan pelancong dan mempromosikannya hingga ke luar negeri,” katanya. (13)



Petani Mulai Tanam Padi Serentak

Foto: Ariel/LAPOS
 TANAM: Memasuki musim selang, petani Desa Banjar Negara melakukan penanaman padi secara serentak, Jumat (15/4).

LAPOS, Lahat - Sejumlah petani di Kecamatan Lahat mulai menanam padi secara serentak karena curah hujan masih berlangsung selama beberapa hari terakhir di wilayah tersebut. “Petani disini sudah kembali menanam padi setelah musim panen raya bulan Februari lalu,” kata Daya (56), petani warga Desa Banjar Negara, Kecamatan Kota Lahat, Jumat (15/4).
Daya mengatakan, hektaran padi di persawahan Banjar Negari sudah ditebar, bahkan rata-rata usia padi antara 10 sampai 20 hari setelah tanam. Bahkan penanaman secara serentak yang dilakukan petani dengan memanfaatkan curah hujan cukup tinggi selama beberapa pekan terakhir.
Selama musim hujan petani menggarap lahan sawahnya karena kebanyakan areal persawahan di Kecamatan Lahat ini belum memiliki saluran irigasi. “Kami sejak turun-temurun tanam padi saat musim penghujan dan setiap tahun hanya dua kali masa panen. Apalagi sekarang lagi musim tanam padi selang,” ucap wanita yang sudah 30 tahun menekuni jadi petani ini.
Menurutnya, penanaman padi secara serentak sangat menguntungkan. Selain musim panenan bersamaan, penanaman serentak juga dapat mencegah penyebaran hama maupun penyakit tanaman padi.
Kemungkinan jika tanam padi pada April dipastikan musim panen akan terjadi awal Juni mendatang. “Kebanyakan petani di sini menanam benih padi unggul, selain mutunya cukup bagus juga memiliki nilai jual,” ujarnya.
Begitu pula, Dijah (50), petani Desa yang sama mengaku, dirinya sudah dua hari terakhir menanam padi karena setiap hari dilanda hujan hingga persawahan teraliri air. Areal persawahan di seberang Lahat ini merupakan sawah tadah hujan karena belum memiliki pengairan. “Kami menanam padi saat musim hujan saja. Pada musim kemarau, persawahan dibiarkan begitu saja,” ujarnya.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Kabupaten Lahat Edi Ishak SP melalui Kabid Produksi Pertanian Amiruddin, mengimbau petani diminta melakukan gerakan tanam padi serentak untuk mendongkrak produksi ketahanan pangan secara nasional. Penanaman serentak dapat menghindari serangan hama dan penyakit juga musim panenan padi bersamaan. “Saya berharap petani sudah melakukan gerakan tanam padi secara serentak," imbaunya. (18)




25 Guru Sub Rayon 3 Rapat Koordinasi

* Persiapan Jelang UN 18 April

Foto: Bernard/LAPOS
 PENGAWASAN SILANG: Rapat koordinasi Sub Rayon 3, perihal persiapan UN yang bergulir 18 April mendatang, dan juga pengawasan silang dipergunakan saat pelaksanaan ujian di sekolah, Jum’at (15/4).

 LAPOS, Kota Lahat - Sebanyak 25 guru pengawas ujian nasional (UN) yang tergabung di Sub Rayon 3, terdiri dari 15 guru dari SMAN 3, 5 orang SMAN 5, dan 5 berasal dari SMAN 1 Gumay Talang melakukan rapat koordinasi perihal persiapan pelaksanaan UN 18 April 2011 mendatang, serta pengawasan dengan menggunakan sistem silang.
    Ketua Sub Rayon 3 Drs Erlambang MM mengatakan, guru yang tergabung di sub rayon ini akan melakukan pengawasan secara silang terhadap siswa yang melaksanakan ujian nasional (UN). Selain itu petunjuk teknis (juknis), petunjuk pelaksana (juklak), dan petunjuk operasional standar (POS).
    “Dengan adanya rapat koordinasi ini, tentunya akan memberikan pembekalan perihal pengawasan sekolah penyelenggara UN, supaya dapat mengembankan tugas negara sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan (UU) yang berlaku,” katanya, disela-sela rapat koordinasi, Jum’at (15/4).
    Hal ini, berkaitan dengan pelaksanaan UN tahun ajaran 2010/2011 dinilai mengalami perbedaan jika dibandingkan tahun sebelumnya, ujian kali ini lebih rumit. Setiap siswa akan menerima lima paket soal UN per mata pelajaran.
    “Melalui sosialisasi ini, mengingatkan pula pada pengawas yang bertugas di sekolah penyelenggara ujian, sekiranya lebih cermat mengawasi biodata per siswa sebelum mengerjakan soal UN, berdasarkan paket yang didapat,” ungkap Erlambang kepada Lapos seraya menambahkan, di Sub Rayon 3 ada 25 ruangan dalam penyelenggaraan UN, tersebar 15 orang berasal dari SMAN 3, 5 guru dari SMAN 5, dan 5 SMAN 1 Gumay Talang.
    Ia menyebutkan, direkomendasikan kepada para pengawas ujian agar tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku, dari juknis, juklak, dan POS UN, dan berikan rasa nyaman kepada siswa yang tengah ujian.
    “Hal ini bertujuan, tidak lain agar guru yang mendapatkan mengawasi siswa tengah melakukan UN, memberikan rasa nyaman dan melaksanakan tugas sebaik mungkin. Itulah harapkan kita, dengan begitu akan menciptakan sumber daya manusia (SDM) berkualitas,” tukas Erlambang.
Sementara itu, Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lahat Erlansyah Rumsyah SE mengatakan, kepada siswa yang akan menghadapi UN pada 18 April 2011 mendatang, sekiranya dapat bersungguh-sungguh dalam belajar.
“Tentunya dengan tambahan mata pelajaran yang di UN kan dari sekolah, maupun dari bimbingan belajar (bimbel), mereka siap dan mengerjakan dengan sebaik mungkin, sehingga menciptakan siswa berkualitas baik,” katanya. (13)


 

 Banyak Tidak Ada Rambu Lalu Lintas

Foto: Gazali/LAPOS
RAWAN LAKA: Minim rambu lalin  membuat beberapa kawasan rawan kecelakaan, foto diambil Jum’at (15/4).

LAPOS, Kikim Timur – Minimnya rambu – rambu lalu lintas yang ada dipertigaan menuju Kecamatan Pseksu tepatnya di Desa Muara Danau Kecamatan Kikim Timur dimana sering menyebabkan timbulnya kecelakaan dilokasi tersebut.
Warga sangat berharap disekitar lokasi tersebut dipasang rambu-rambu lalu lintas. Karena selama ini rambu-rambu lalu lintas masih jarang terlihat. Terutama rambu peringatan bila ada persimpangan.
“Sebenarnya, kejadian laka lantas kerap terjadi di sini. Karena rambu lalu lintas tidak ada,. Kalaupun ada tetapi sudah rusak akibat dimakan usia. Padahal  lokasi ini sangat rawan laka lantas,” kata salah seorang warga sekitar.
Selain minim rambu-rambu lalu lintas, kesadaran pengguna jalan saat dilokasi persimpangan tersebut sehingga kecelakaan lalu lintas kerab terjadi dan membuat pengguna jalan harus berhati – hati saat melintas.
 “Karena tidak ada rambu lalu lintas dipersimpangan dimana jalan yang lurus semakin membuat pengguna jalan lengah,” tukasnya.
 Sementara itu Supri salah satu pengguna jalan yang melintas ketika dimintai keterangan menjelaskan bagi pengguna jalan yang biasa melintasi lokasi seperti dirinya telah mengetahui persimpangan tersebut namun yang sering terjadi bagi pengguna jalan lain.
“Mungkin sudah tidak terhitung lagi kecelakaan dipersimpangan tersebut dan hal ini harusnya mendapatkan perhatian dari pihak terkait,” katanya.
Tambahnya, dengan sering kejadian kecelakaan lalu lintas harusnya membuat pihak terkait cepat bertindak dengan memasang rambu lalin guna mengurangi kecelakaan dilokasi tersebut.
“Salah satu usaha untuk menekan rawan kecelakaan dilokasi tersebut dengan memasang rambu lalin,” lanjutnya.
Terpisah, Sahrul warga Pseksu mengungkapkan dipersimpangan menju Pskesu ini memang kadang kala jumlah kendaraan ramai dan dengan kondisi jalan yang lurus membuat pengendara lengah.
“Sebenarnya tinggal kesadaran kita sendiri jadi saat mau melintas harus melihat dulu apakah dalam kondisi aman,” katanya.
Sambungnya untuk keberadaan rambu lalin memang sudah tidak ada lagi ini juga menjadi pengaruh dengan rawan lakan dilokasi dan berharap pihak terkait memperhatikan. (mg10)




Sambut Kedatangan Jemaah Umroh Empat Lawang

Rasa Haru, Diiringi Tetesan Air Mata Keluarga Jemaah

Foto : Hendra/LAPOS
 SAMBUT : Bupati H Budi Antoni Aljufri dan Wakil Bupati H Sofyan Djamal SH MH menyambut kehadiran jemaah umroh Empat Lawang, Jumat (15/4)

Jemaah umroh periode pertama 2011 tiba di Kabupaten Empat Lawang, Jumat (15/4) di halaman Pemkab Empat Lawang. Disambut langsung oleh Bupati H Budi Antoni Aljufri dan Wakil Bupati H Sofyan Djamal SH MH. Berbagai perasaan yang melanda bagi jemaah umroh maupun keluarga dan pejabat yang hadir. Yuk kita simak liputannya
 
Hendra Gunawan – EMPAT LAWANG

            Rasa haru yang begitu menggebu tak dapat terhindarkan dari segenap makhluk bernama manusia yang hadir saat menyambut kedatangan jemaah umroh periode pertama, kemarin (15/4). Tetesan air matapun tak dapat terhindarkan bagi sebagian besar anggota keluarga masing-masing jemaah umroh. Maaf, bukannya lagi dalam keadaan sedih, melainkan tangisan bahagia karena bertemu dengan orang yang paling dicintai hidupnya. Apakah itu suami bertemu dengan istrinya, anak bertemu bapak, atau mungkin sanak keluarga lainnya. Juga tak bisa dipungkiri ada rasa bahagia, senyum lebar tak terkira lantaran berjumpa dengan orang-orang yang ditunggu bagi keluarganya.  
Kedatangan mereka bukan hanya ditunggu oleh anggota keluarga, melainkan juga pejabat dan pegawai di lingkungan Pemkab Empat Lawang, bahkan pejabat nomor satu di Bumi Saling Keruani Sangi Kerawati H Budi Antoni Aljufri menanti kehadiran jemaah umroh. Betapa tidak, umroh merupakan serangkaian ibadah dengan cara bertamu ke rumah Allah SWT, dengan demikian pihak yang menunggu kehadiran jemaah umroh berarti menyambut tamu Allah SWT yang usai menunaikan ibadahnya.
Bagi jemaah umroh, pelaksanaan ibadah ke tanah suci Mekkah Al Mukarramah dan Madinah Munawarah adalah kenikmatan yang begitu berkah dan tak tertandingi nilainya. Hingga wajar bila jemaah turut serta mendoakan keberkahan dan kemakmuran Kabupaten Empat Lawang.
“Terus terang pak bupati, saya sangat terharu ketika melihat Kabah, menangis dan tersungkur bersujud kepada Allah SWT. Kamipun sengaja dan memang memprogramkan doa bersama seluruh jamaah agar pemerintah bisa menunaikan cita-cita dan visi misi menggapai Empat Lawang EMASS,”ungkap salah satu jemaah umroh Maliki mewakili jemaah yang lainnya saat penyambutan jemaah umroh di mushola Pemkab Empat Lawang.
            Bagi pemerintah, merealisasikan program umroh yang dipersembahkan untuk masyarakat Empat Lawang, baik itu pejabat, pegawai dan guru prestasi, kades, tokoh veteran, tokoh agama, dan tokoh masyarakat tidak lain adalah bagian dari upaya membangun Empat Lawang bukan hanya dari sisi fisik dan infrastruktur saja. Melainkan pembangunan mental spiritual yang didambakan agar kedepan Empat Lawang bisa menjalankan aktifitasnya mendapatkan ridho dari Allah SWT.
            “Memang perjalanan ibadahnya cukup melelahkan, namun bila kita menarik sejarah Rasulullah SAW bahwa baginda Nabi melakukan perjalanan ibadah haji maupun umroh dengan cara menunggangi unta, baik itu ke Mekkah maupun ke Madinah yang tiba perjalanannya itu tak cukup dari satu hari, bahkan hingga beberapa hari maupun puluhan hari. Nah sementara kita telah terdapat fasilitas pesawat terbang, bahkan ada mobil bus dilengkapi dengan AC juga tempat penginapan yang terdapat fasilitas, artinya kita harus bersungguh-sungguh menunaikannya dengan mengharapkan semata-mata ridho kepada Allah SWT,”terangnya seraya memberikan ucapan selamat datang kepada jemaah umroh kembali lagi ke Empat Lawang.(*)